Review Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen

Pengolahan informasi yang terjadi awalnya ditandai adanya stimulus. Stimulus adalah suatu rangsangan seperti apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita cium, dan sebagainya. Stimulus tersebut yang akan membawa kita kepada pengolahan informasi. Berdasarkan urutan terjadinya informasi, yaitu berawal dari stimulus, kemudian diterima oleh panca indra, setelah itu terjadi pengolahan informasi. Stimulus yang dihasilkan dapat berbentuk produk, nama merk, kemasan, iklan, dan nama produsen.

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) menyatakan bahwa terdapat 5 tahapan informasi, yaotu pemaparan (exposure), perhatian (attention), pemahaman (comprehension), penerimaan (acceplance), retensi (retention).

1. Pemaparan (extension)
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemasar kepada konsumen untuk menyampaikan stimulus, terdapat tiga tahapan dalam proses pemaparan, antara lain:
- Sensasi : ketika seseorang menyadari adanya stimulus
- Ambang absolut : Jumlah minimum intensitas/energi suatu stimulus yang diperlukan seorang konsumen agar ia merasakan sensasi atau dengan kata lain titik dimana seseorang merasakan "ada dan tidak ada" nya stimulus.
- Ambang berbeda : batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip. Pada tahap ini juga dikenal dengan The Just Noticeable Difference Threshhold (JND). Konsep JND dijelaskan oleh ilmuwan Jerman abad 19 yang bernama Ernst Weber, yaitu JND antara dua stimulus bukan jumlah absolut, tetapi jumlah relatif terhadap intensitas stimulus pertama. Ilmuwan Weber merumuskan Model Weber sebagai berikut:
ΔI = I x K
Δ : JND, perbedaan terkecil dari intensitas stimulus yang diperlukan untuk menghasilkan JND
I  : Intensitas stimulus awal sebelum ada perubahan
K : Konstanta 
Hukum Weber menyatakan bahwa semakin besar intensitas dari stimulus awal, maka semakin besar jumlah perubahan stimulus yang dibutuhkan agar stimulus kedua dapat dirasakan perbedaannya dengan stimulus awal.

2. Perhatian (attention)
Terdapat dua faktor perhatian konsumen terhadap stimulus yang diperhatikan, yaitu :
- Faktor pribadi 
karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen
- Faktor stimulus
faktor ini masih bisa dikontrol dan dimanipulasi oelh pemasar dan pengiklan dengan tujuan utama yaitu untuk menarik perhatian konsumen. sebagai contoh faktor seperti desainnya, musiknya, gambarnya, gambarnya, dan lain lain. atau apabila kita ingin mengiklankan sesuatu dikoran, berarti harus hitam putih atau stimulus yang disengaja seperti telpon dibunyikan deringnya agar kita menimbulkan rasa ingin tau.

3. Pemahaman
Merupakan tahap memberikan makna kepada stimulus. Pada tahap ini juga disebut sebagai proses persepsi. Tahap pemahaman ini terdapat tiga buah prinsip, yaitu :
- Gambar dan latar belakang
- Pengelompokkan
memiliki tiga buah prinsip antara lain kedekatan, kesamaan, dan kesinambungan.
- Closure
Pada tahap ini konsumen harus tau dulu informasinya yang utuh untuk bisa memahami.

4. Penerimaan/Kepercayaan
Persepsi akan melahirkan penerimaan. Langkah-langkah untuk mencapai pada tahap ini yaitu, adanya stimulus-memperhatikan-memahami stimulus- menerima.

5. Retensi
Merupakan proses memindahkan informasi ke memori panjang. Ada 3 memori berdasarkan lama waktu penyimpanan, yaitu:
- Memori sensori
Penyimpanannya sementara, informasi sensori, kapasitas tinggi, lama penyimpanan kurang dari 1 detik.
- Memori jangka pendek
Penyimpanannya singkat, informasi yang sedang dipakai, terbatas, dan lama penyimpangan kurang dari 30 detik.
- Memori jangka panjang
Memori yang bersifat permanen, tidak terbatas, dan sangat lama.

REHEARSAL
Merupakan kegiatan mental konsumen untuk mengingat-ingat informasi  yang diterimanya dan menghubungkannya dengan informasi lainnya yang sudah tersimpan di memori. Tujuannya adalah untuk menahan informasi dalam short term agar bisa dilakukan encoding.

ENCODING
Merupakan proses untuk menyeleksi sebuah kata atau gambar.

Komentar